Senin, 29 Agustus 2011

SELAMAT HARI LEBARAN

Dalam kerendahan hati ada ketinggian budi.
Dalam kemiskinan harta ada kekayaan jiwa.
Hidup ini terasa indah jika ada maaf.
Taqabalallahu Minna Waminkum…
Pergilah keluh, ku tak mau berteman dengamu
Silahkan kesah, kau bukan takdirku
Mujahadah adalah temanku, dakwah adalah nafasku,
dan Allah adalah kasihku.
Maafkan segala kesalahan.
Minal aidzin walfaidzin mohon maaf lahir dan batin

yossysca oktari dan keluarga 

Selasa, 23 Agustus 2011

DETEKSI DINI PADA MASA PERSALINAN kala 1,2 dan 3


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah Swt, yang masi memberikan kesempatan sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makah Etika dan hukum profesi kebidanan tepat pada waktunya.
Semoga makalah ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan kita semua. Kami menyadari dalam penulisan makah ini jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna perbaikan makalah kami selanjutnya.


                                                                                    Bengkulu, 
           

                                                                                     yossysca oktari


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ………………………………………………………………………………………………………….
DAPTAR ISI ……………………………………………………………………………………………………………………..
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.         Latar Belakang ……………………………………………………………………………………………
1.2.        Rumusan masalah ………………………………………………………………………………………..
1.3.        Tujuan penulisan …………………………………………………………………………………………
BAB 11
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian …………..………………………………………………………………………………………….
2.2. Deteksi Dini Pada Kala 1 …….…………………………………………………………………………
2.3. Deteksi Dini Pada Kala 2 ………………..……………………………………………………………
2.4. Deteksi Dini Pada Kala 3  ……………………………………………………………………………
BAB III
PENUTUP
1.1.           Kesimpulan ……………………………………………………………………………………………………………….


BAB 1
PENDAHULUAN
1.1      Latar Belakang
Deteksi Dini Penyulit Persalinan pada Ibu Hamil – Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup dari dalam uterus melalui vagina ke dunia luar. 
Tanda atau gejala yanga menunjukkan adanya persalinan adalah :
- Nyeri abdomen yang bersifat intermiten setelah kehamilan 22 minggu.
- Nyeri disertai lendir darah.
-  Adanya pengeluaran cairan dari vagina

Persalinan tidak selalu berjalan dengan normal. Oleh karena itu pada saat memberikan asuhan kepada ibu yang sedang bersalin, penolong harus waspada terhadap masalah yang mungkin terjadi. Selain itu, deteksi dini penyulit persalinan juga tidak kalah pentingnya demi kesuksesan dan kelancaran jalannya proses kelahiran.
1. Pemanfaatan partograf pada setiap persalinan kala I aktif.
2. Pencatatan partograf

1.2      Rumusan Masalah

1.     Pengertian deteksi dini
2.    Deteksini dini pada masa persalinan kala 1,2, dan 3

1.3      Tujuan Penulisan

Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas dan menambah wawasan kita semua tentang deteksi dini pada masa persalinan kala 1, 2, dan 3



DETEKSI DINI PERSALINAN PADA MASA KALA 1,2 dan 3
2.1      PENGERTIAN
Deteksi Dini Penyulit Persalinan pada Ibu Hamil – Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup dari dalam uterus melalui vagina ke dunia luar. 
 Persalinan dibagi menjadi 4 kala yaitu :
- Kala 1
Dimulai sejak terjadinya kontraksi uterus dan pembukaan servik sampai pembukaan lengkap yaitu 10 cm.
- Kala 2
Dimulai ketika pembukaan sudah lengkap sampai bayi lahir.
- Kala 3
Dimulai setelah lahirnya bayi dan berkhir dengan lahirnya plasenta dan selaput ketuban.
- Kala 4
Dimulai setelah lahirnya plasenta dan berakhir setelah 2 jam setelah itu


2.2          DETEKSI DINI PADA KALA I
  1. INERSIA UTERI
a.   TANDA DAN GEJALA
  • His tidak adekuat
  • < 2 kali dalam 10 menit
  • < 20 detik
b.   MANAJEMEN
  • Nutrisi cukup
  • Mobilisasi / ubah posisi
  • Upayakan kandung kemih/rectum kosong
  • Rangsang putting susu

2.   DENYUT JANTUNG JANIN
a.  TANDA DAN GEJALA
  • < 120 kali dalam 1 menit
  • > 160 dalam 1 menit
b. MANAJEMEN
  • Beri Oksigen
  • Ibu berbaring miring kekikiri
  • Pantau DJJ tiap 15 menit
  • Bila dalam 1 jam tidak normal rujuk

3. DILATASI SERVIK
a.  TANDA DAN GEJALA
  • Fase laten > dari 8 jam
  • Dilatasi serviks dikanan garis waspada pada partograf
b.  MANAJEMEN
  • Rujuk

4.  CAIRAN KETUBAN
a.   TANDA DAN GEJALA
  • Bercampur mekonium
  • Air ketuban hijau kental
  • Berbau
b.   MANAJEMEN
  • Beri oksigen
  • Beri antibiotik
  • Rujuk dengan ibu miring kekiri
5.  TEKANAN DARAH
a.  TANDA DAN GEJALA
  • Bila TD naik hingga > 160/110 mmHg
  • Pusing yang hebat
  • Mata berkunang – kunang
  • Kejang
b. MANAJEMEN
  • Infus cairan RL
  • Rujuk

6. BANDEL RING
a.  TANDA DAN GEJALA
  • Nyei yang hebat pada perut bagian bawah
  • Kontraksi hipotonik
  • Muncul tanda-tanda pre syok
  • Foetal distress
b.  MANAJEMEN
  • Infus cairan RL
  • Rujuk

7.  SUHU
a. TANDA DAN GEJALA
  • Suhu . 38 C
b.   MANAJEMEN
  • Istirahat baring
  • Minum banyak Kompres untuk menurunkan suhu
  • Bila dalam 4 jam suhu tidak turun, beri antibiotik à rujuk
8. NADI
a. TANDA DAN GEJALA
  • Nadi > 100 x/menit
  • Nadi > 100 x/menit + urine pekat
  • Nadi > 100 x/menit + suhu > 38
b.   MANAJEMEN
  • Beri minum banyak / cukup
  • Pantau 2 jam
  • Bila tidak ada perbaikan beri antibiotic, pasang infus RL
  • Rujuk

2. 3.  DETEKSI DINI PADA KALA II
1. TALI PUSAT MENUMBUNG
a. TANDA DAN GEJALA
  • Teraba tali pusat saat pemeriksaan dalam
b.  MANAJEMEN
  • Bila DJJ + rujuk degan posisi terlentang dan kepala janin ditahan oleh 2 jari penolong dari dalam vagina atau
  • Ibu dengan posisi sujud bokong lebih tinggi dari kepala
  • Bila DJJ – beritahu ibu / keluarga tentang kondisinya dan penatalaksananya sesuai persalinan kala I

2. PERUBAHAN DAN POLA DENYUT JANTUNG JANIN
a.  TANDA DAN GEJALA
  • Takikardi ( DJJ > 160 dalam 10 menit )
  • Bradikardi ( DJJ < 100 dalam 10 menit )
b.  MANAJEMEN
  • Pantau DJJ tiap 15 menit
  • Beri O2
  • Ubah posisi ibu dengan miring kekiri
  • Periksa adanya prolap tali pusat
  • Pastikan lama persalinan yang diharapkan
  • Bila tidak ada perbaikan rujuk

3.  KELELAHAN MATERNAL
a.  TANDA DAN GEJALA
  • Ibu tampak lemah
  • Apatis
  • Dehidrasi
  • Dehidrasi
  • Suhu dan nadi meningkat
b. MANAJEMEN
  • Pencegahan adalah cara yang terbaik
  • Koreksi ketidak seimbangan cairan/elektrolit
  • Rujuk bila keadaan menurun

4.  DISTOSIA BAHU
Adalah kepala janin telah dilahirkan tetapi bahu tersangkut tidak dapat dilahirkan.

5.   DISPROPORSI SEFALOPELVIK
Adaah ketidak seimbangnya antara ukuran bayi dengan ukuran panggul sehingga terjadi partus macet

6.  PARTUS MACET
Adalah tidak ada kemajuan pada kala II dalam hal :
  • Penurunan bagian bawah janin
  • Putaran paksi dalam
  • His adekuat

2.4.   DETEKSI DINI PADA KALA III
1. Tidak adanya tanda – tanda pelepasan plasenta
2. Plasenta tidak lepas dalam 15 menit setelah bayi lahir dan pemberian oksitosin
3. Uterus tidak kontraksi
4. Perdarahan yang abnormal

Daftar pustaka
1. Varney, Hellen. 1997. Varney’s Midwifery Textbook. Third Edition. New York : Jones and Bartlett.
2. Bennett, V.R. and L.K. Brown. 1996. Myles Textbook for Midwives. 12th Edition. London : Churchill Livingstone.
3. Klein, S. 1998. A Book for Midwives. California : The Hesperian Foundation.
4. JNPK. 2002. Buku Acuan Asuhan Persalinan Normal. Jakarta.
5. JHPIEGO, PUSDIKNAKES dan WHO. 2003. Konsep Asuhan Kebidanan. Jakarta.
6. Saefuddin, A.B. 2000. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Ed. 1. Cet. 2. Jakarta : YBP-SP.

KOMPLIKASI PERSALINAN
1.Atonia uteri
Adalah  Suatu kondisi dimana miometrium tidak
dapat berkontraksi dan bila ini terjadi
maka darah yang keluar dari bekas
implantasi tidak dapat terkendali

Predisposisi perdarahan pascapersalinan
disebabkan atonia uteri :
Over distensi uterus (kehamilan)
–Polihidramnion
–Gemeli
–Janin besar (makrosomia)
Kala satu/dua yang memanjang
Persalinan cepat (partus presipitatus)
Persalinan yang diinduksi/dipercepat dengan oksitosin
(augmentsi)

Penatalaksanaan Atonia Uteri yaitu:
 Atonia uteri terjadi jika uterus tidak berkontraksi dalam 15 detik setelah dilakukan rangsangan taktil (masase) fundus uteri

2. Retensio Plasenta
Adalah Plasenta belum lahir setelah 30 menit .
      Jika plasenta masih dalam uterus
& perdarahan minimal,berikan
oksitosin 10 unit IM,pasang infus
menggunakan jarum besar (16/18)
berikan RL

–Rujuk
–Dampingi ibu

3.PERLUKAAN JALAN LAHIR
Laserasi serviks dan vagina
Menyebabkan :
–Perdarahan
–Jaringan parut
–Infeksi
–Nyeri saat bersenggama
–Kematian
omplikasi Awal
1. Perdarahan
Pembuluh darah yang tidak terikat dengan
baik.Pastikan bahwa perdarahan tidak berasal
dari uterus yang atonik
2. Hematoma
Mengumpulnya darah pada dinding vagina yang
biasanya terjadi akibat komplikasi luka pada
vagina. Terlihat pembengkakan


Sabtu, 20 Agustus 2011

tersenyumlah
Bidan adalah seorang wanita yang mengikuti pendidikan kebidanan yang diakui pemerintah yang telah menyelesaikan pendidikan tersebut dan lulus ujian yang ditentukan serta memperoleh ijazah yang terdaftar sebagai persyaratan utama melakukan praktek yang sesuai dengan profesinya.
Tugas utama bidan yaitu membina peran serta masyarakat melalui pembinaan posyandu dan pembinaan kesehatan lainnya, disamping member pelayanan langsung di posyandu dan pertolongan persalinan di rumah-rumah, juga menerima rujukan masalah kesehatan untuk diberi pelayanan seperlunya atau dirujuk lebih lanjut secara rasional ke puskesmas atau kefasilitas pelayanan kesehatan yang lebih baik

Fungsi bidan adalah sebagai berikut:
1. Melakukan asuhan kebidanan bagi ibu hamil.
2. Melakukan pertolongan persalinan.
3. Melakukan pertolongan pada ibu nifas
4. Melakukan perawatan pada bayi yang baru lahir
5. Melakukan pelayanan kesehatan pada anak balita dan prasekolah
6. Memberikan pelayanan KB
7. Memberikan bimbingan dan pelayanan terhadap gangguan system reproduksi.
8. Memberikan penyuluhan pada individu, keluarga dan masyarakat.